Menapaki Sebuah Jejak yang Hilang
Oleh : Arya
Jalan begitu panjang terhampar, tak terukur dengan jari maupun alat. Persinggahan tak kunjung sampai tak berhenti seperti perputaran roda kehidupan, namun ada suatu waktu yang akan menghentikan dan tak ada yang dapat menahan perhentian itu sampai suatu waktu.....
Rona kehidupan memancar dari gerakan dan semangat yang menggelora. Derap-derap langkah membahana menggetarkan bumi, hentakkan tangan mengayun kedepan kebelakang dengan kompak dan seirama mendayu-dayu bak serdadu yang berbaris dengan gagah nan perkasa.
Paskibra......
Usiamu kian menua. Perintis-perintis baru siap menggantikan yang tua menjadi pandu bagi generasi selanjutnya. Dipundaknya-lah masa depan kejayaan Paskibra. Kini mereka berkarya mengharumkan namamu menyeruak hingga pelosok daerah seluruh Indonesia. Harum sudah namamu oleh mereka itu. Kian tahun pengikutmu bertambah banyak kian tahun perubahan terus bergulir. Roda kehidupan terus berputar menghantarkan keharuman itu pada puncak kejayaan. Kaulah yang menjadikan jiwa pandu melekat dalam dada dan membuka cakrawala pada nilai kebangsaan, nasionalis, dan patriotisme. Kedisiplinan dan kepemimpinan menjadi ciri khas namamu dalam sistem yang berbalut dan terselubung.
Tiap jiwa yang tergembleng dalam pembinaan pandu ibu indonesia berpancasila itu menjadi contoh dan tauladan bagi lingkungannya. Jiwanya melebur dalam semangat kepahlawanan dan perjuangan menegakan kemerdekaan bangsa dan meninggikan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Kian lama jiwa-jiwa itu berubah perlahan-lahan namun pasti. Dibalik kejayaan ada benih-benih kehancuran. Tak ada yang dapat bertahan dalam gelombang globalisasi arus kebudayaan barat. Ciri khas Paskibra mulai memudar, zaman telah berubah pun mereka berubah pula. Sistem tak mampu menahan derasnya perubahan. Tiang-tiang penyokong keutuhan dan telah meninggalkan mereka tanpa jejak dan pesan.
Kepemimpinan mereka telah memudar tergantikan dengan kelompok lain yang unggul. Kedisiplinan yang dijadikan simbol yang selalu digembor-gemborkan kian berangsur surut. Jiwa mereka lemah dan tak kuasa bangkit kembali seperti yang dulu. Perlahan sistem itu mulai tergantikan dengan sesuatu yang berbeda sebagai pesan bahwa memang Paskibra telah berubah.
Namun sepertinya ada sesuatu yang hilang dalam jejak langkah perjalanan Paskibra.....
Rona kehidupan memancar dari gerakan dan semangat yang menggelora. Derap-derap langkah membahana menggetarkan bumi, hentakkan tangan mengayun kedepan kebelakang dengan kompak dan seirama mendayu-dayu bak serdadu yang berbaris dengan gagah nan perkasa.
Paskibra......
Usiamu kian menua. Perintis-perintis baru siap menggantikan yang tua menjadi pandu bagi generasi selanjutnya. Dipundaknya-lah masa depan kejayaan Paskibra. Kini mereka berkarya mengharumkan namamu menyeruak hingga pelosok daerah seluruh Indonesia. Harum sudah namamu oleh mereka itu. Kian tahun pengikutmu bertambah banyak kian tahun perubahan terus bergulir. Roda kehidupan terus berputar menghantarkan keharuman itu pada puncak kejayaan. Kaulah yang menjadikan jiwa pandu melekat dalam dada dan membuka cakrawala pada nilai kebangsaan, nasionalis, dan patriotisme. Kedisiplinan dan kepemimpinan menjadi ciri khas namamu dalam sistem yang berbalut dan terselubung.
Tiap jiwa yang tergembleng dalam pembinaan pandu ibu indonesia berpancasila itu menjadi contoh dan tauladan bagi lingkungannya. Jiwanya melebur dalam semangat kepahlawanan dan perjuangan menegakan kemerdekaan bangsa dan meninggikan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Kian lama jiwa-jiwa itu berubah perlahan-lahan namun pasti. Dibalik kejayaan ada benih-benih kehancuran. Tak ada yang dapat bertahan dalam gelombang globalisasi arus kebudayaan barat. Ciri khas Paskibra mulai memudar, zaman telah berubah pun mereka berubah pula. Sistem tak mampu menahan derasnya perubahan. Tiang-tiang penyokong keutuhan dan telah meninggalkan mereka tanpa jejak dan pesan.
Kepemimpinan mereka telah memudar tergantikan dengan kelompok lain yang unggul. Kedisiplinan yang dijadikan simbol yang selalu digembor-gemborkan kian berangsur surut. Jiwa mereka lemah dan tak kuasa bangkit kembali seperti yang dulu. Perlahan sistem itu mulai tergantikan dengan sesuatu yang berbeda sebagai pesan bahwa memang Paskibra telah berubah.
Namun sepertinya ada sesuatu yang hilang dalam jejak langkah perjalanan Paskibra.....